Kamis, 14 Mei 2009

Populasi Mikroba Tanah

I. Pendahuluan

Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sudah tidak asing dengan kehadiran makhluk hidup yang berukuran mikro atau sangat kecil yang hanya bisa dilihat dalam mikroskop, makhluk hidup ini disebut dengan mikroba. Orang-orang yang tidak mengerti tentang kedudukan mikroba dalam kehidupan dibumi ini cenderung mengganggap bahwa mikroba pasti merugikan manusia, dimana dalam aktivitasnya selalu menyebarkan penyakit dan semacamnya. Namun apabila kita pelajari kehidupan dan peranan dari mikroba tentulah tidak seperti itu. Mikroba mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-sehari misalnya sebagai pengurai maupun pereaksi senyawa-senyawa. Dapat dibayangkan seandainya dalam hidup ini tidak ada mikroba maka berapa banyak sampah yang akan tertumpuk didunia, bahkan mungkin bumi ini akan diselimuti oleh tumpukan sampah dan kotoran.
Dari hal itulah maka perlu diadakan analisa mengenai mikroba, supaya kita mengetahui peranannya. Sehingga nantinya mikroba dapat dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas manusia. Mikroba mempunyai jenis yang sangat banyak, baik yang berada di udara, tubuh manusia, hewan, tumbuhan, tanah dan tempat-tempat lainnya. Namun yang akan dijelaskan disini adalah mengenai populasi mikroba tanah.

II. Dasar Teori

Diantara sekian banyak kelompok mikroorganisme, bakteri merupakan kelompok yang paling dominan dan pada umumnya berkembang di dekat mintakat (zone) perakaran tanaman (risosfer). Sebagian besar adalah bakteri heterotrop yang berperanan dalam proses dekomposisi. Kebanyakan mikroorganisme lebih banyak dijumpai pada tanah-tanah yang ditanami dari pada yang tidak ditanami. Bakteri yangumum dijumpai adalah Rhizobium, Azotobakter, Azospirilium, Nitrosomonas, Pseudomonas, Basilus yang berperanan dalam menambat nitrogen udara. Semua komponen yang bertanggung jawab dalam daur nitrogen termasuk penyematan nitrogen secara biologi, nitrifikasi dan denitrifikasi sangat tergantung pada kegiatan mikrobia. Bakteri penambat nitrogen, baik yang non-simbiosis maupu yang bersimbiose dengan tanaman mampu mengikat 69% nitrogen udara. Rhizobium yang bersosiasi dengan tanaman legum dalam satu periode pertanaman dan pada kondisi tertentu mampu mengikat 100-300 kg N/ha, dan mampu memasok nitrogen pada pertanaman berikutnya. Di antara mikroorganisme non-simbiosis adalah Azobakter, Azospirilium, Clostridium, dan jenis lain seperti ganggang biru.(Rachman,2002)
Aktinomisetes merupakan mikrobia heterotropik yang mampu mendekomposisi sisa pertanaman, baik di dalam tanah maupun bahan kompos. Meskipun selalu di jumpai dalam tanah, tetapi lebih banyak hidup pada kondisi lingkungan yang aerob dan relatif panas. Seperti halnya fungi yang menghsilkan hifa yang panjang dan tipis, aktinomisetes mampu menembus tanah untuk mencari jaringan tanaman yang telah terdekomposisi, dan selanjutnya menyerap hara dan energi. Aktinomisetes suatu saat jumlahnya berlebihan, terutama saat berlangsung proses dekomposisi bahan organik, populasinya dapat mencapai 200 juta untuk setiap gram tanah (Allison,1973). Aktinomisetes berperanan penting karena mampu mengurai beberapa jenis senyawa yang tahan terhadap dekomposisi bakteri, seperti selulose, hemiselulose, keratin, kitin, dan asam reaksi oksalat(Allison,1973). Aktinomisetes tumbuh baik pada tanah-tanah yang bereaksi netral atau alkalin dan kurang berkembang di tanah yag bereaksi masam .
Fungi bersifat saprofit dan sangat aktif dalam proses dekomposisi residu tanaman dan mendekomposisikan semua komponen yang berasal dari tanaman. Bakteri yang termasuk basidiomisetes mampu mengurai lignin dan selulose, sebagai senyawa yang paling dominan pada tanaman tingkat tinggi. Fungi dapat bersimbiose dengan perakaran tanaman, membentuk struktur yang dikenal sebagai mikorisa yang secara efektif berfungsi dalam penyerapan fosfat, seperti ektomikorisa dan VAM. Penambahan bahan organik dan pertanian berkelanjutan dengan teknologi masukan rendah secara nyata meningkatkan populasi VAM, sedang aras pemupukan N dan P serta pemakaian pestisida menurunkan populasi VAM.(Rachman,2002)
Jenis ganggang dijumpai dalam bentuk koloni dan cenderung terkonsentrasi pada tanah yang lembab. Lumut, ganggang hijau, dan sianobakteri merupakan jenis ganggang yang bertanggung jawab dalam mengikat N-udara. Hampir setiap tanah mengandung ganggang tetapi tidak sebanyak bakteri, aktinomisetes maupun fungi. Jenis ini tidak banyak berperanan dalam menentukan kesuburan tanah. Peranan algae yang dapat dicatat adalah dalam menigkatkan kesuburan tanah, misalkan tanah sawah.(Rachman,2002)

III. Permasalahan

Permasalahan yang muncul sekarang :
1. Masih banyaknya petani yang kurang mengerti mengenai peran mikroba tanah. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya petani yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya
2. Lamanya proses dekomposisi dalam pembuatan pupuk kompos

IV. Tujuan

Tujuan dari mempelajari mikroba tanah :
1. Mengetahui peranan penting mikroba tanah sehingga pada kelanjutannya mikroba tersebut dapat dimafaatkan untuk kejahteraan manusia
2. Kita dapat ikut menjaga keberlangsungan hidup mikroba, sehingga kondisi lingkungan yang stabil akan terus dapat terjaga.

V. Pembahasan

Mikroba tanah banyak yang berperan dalam penyediaaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting dalam tanaman yaitu Nitrogen (N), Fosfat (P),dan Kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara mengandung unsur N. Namun unsur N ini tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. N harus ditambat oleh mikroorganisme dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis, ada juga yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain adalah Rhizobium sp.yang hidup di dalam bintil akar kacang-kacangan. Mikroba penambat N non-simbiotik diantaranya adalah Azospirillum sp. Dan Azotobacter sp. (Isroi,2004)
Mikroorganisme yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara didalam tanah diantaranya adalah kelompok penyedia unsur hara N dan pelarut P(phosphorus solubilizing organism). Kelompk penyedia unsur N mencakup: azotobacter beijerienckii, Azospirillum lepoperum, Azospirillum brasilense,Blue Green Algae, Rhizobium japonicum, Rhizobium lupini dan Rhizobium leguminosarum. Sedangkan kelompok pelarut P adalah: Aspergillus niger, Bacillus megatenum, Lolium multiflorum, Bacillus cereus, Pseudomonas diminuta dan Penicillium sp.(Prihatini,1990)

VI. Kesimpulan

Dari yang telah dijelaskan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa mikrooganisme mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ini. Untuk mikroorganisme tanah yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara makro terbagi menjadi tiga yaitu mikroorganisme sebagai penyedia unsur hara Nitrogen (N), Fosfat (P),dan Kalium (K). Ketiga mikroorganisme tersebut merupakan mikroorganisme yang dapat menyuburkan kondisi tanah. Karena unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam jumah yang banyak.


Daftar Pustaka

Allison,M.A.1973.Soil Organik Matter and its Role in Crop Production.Elsevier
Sci. Pub. Company, New York.
Isroi.2004.Bioteknologi Mikroba Untuk Pertanian Organik.Balai Penelitian
Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Prihatini,T.1990.Penuntun Penelitian Mikrobiologi Tanah.Pusat Penelitian Tanah
dan Agroklimat:Bogor
Sutanto, Rachman.2002.Pertanian Organik.Kanisius:Yogyakarta

1 komentar:

  1. Titanium's ENSLOOKER LIP GIDEN MIGA, ITALY LII
    This was an attempt to test the shape of the metal head of the mens black titanium wedding bands diamond titanium sia ring titanium glasses frames for the MIGA, the Chinese ceramics dating back to the titanium necklace 1900s. Rating: 5 · ‎5 reviews nano titanium by babyliss pro · ‎$1.00 to $1,00.00 · ‎In stock

    BalasHapus